Bidan Terampil dan Ahli Pertama berperan dalam memberikan pelayanan kebidanan secara profesional kepada masyarakat. Posisi ini bertanggung jawab atas berbagai aspek kesehatan ibu dan anak, termasuk pemeriksaan kehamilan, persalinan, perawatan pasca persalinan, serta edukasi kesehatan reproduksi. Sebagai tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien, Bidan Terampil dan Ahli Pertama dituntut memiliki keterampilan klinis yang baik, mampu bekerja sesuai standar pelayanan kebidanan, serta memahami regulasi yang berlaku dalam sistem kesehatan nasional.
Dalam menjalankan tugasnya, Bidan Terampil dan Ahli Pertama berkolaborasi dengan tenaga medis lainnya, seperti dokter dan perawat, guna memastikan pelayanan kesehatan yang komprehensif. Mereka juga berperan dalam program kesehatan masyarakat, seperti imunisasi, pemberian ASI eksklusif, dan penyuluhan gizi bagi ibu hamil dan balita. Kemampuan komunikasi yang baik, empati, serta kepekaan terhadap kondisi sosial dan budaya masyarakat menjadi aspek penting dalam mendukung efektivitas kerja bidan di berbagai lingkungan pelayanan kesehatan.
Kisi-Kisi Soal SKB Bidan Terampil & Ahli Pertama CPNS PPPK
Mengetahui kisi-kisi soal SKB Bidan Terampil & Ahli Pertama sangat penting untuk membantu Anda mempersiapkan diri menghadapi seleksi CPNS dan PPPK dengan lebih efektif. Berikut kisi-kisi soal SKB bidan terampil dan ahli pertama.
- Kebijakan dan Regulasi Kesehatan Ibu dan Anak
Memahami peraturan perundang-undangan terkait pelayanan kebidanan, seperti UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) terkait standar pelayanan kebidanan, dan kebijakan program kesehatan ibu dan anak (KIA). - Asuhan Kebidanan Kehamilan
Menerapkan prinsip dan standar pelayanan antenatal care (ANC), deteksi dini risiko kehamilan, edukasi ibu hamil, serta manajemen komplikasi kehamilan sesuai standar WHO dan Kemenkes RI. - Asuhan Kebidanan Persalinan dan Nifas
Prinsip-prinsip asuhan sayang ibu dan bayi baru lahir, teknik persalinan normal, deteksi dini komplikasi persalinan (preeklamsia, distosia, perdarahan postpartum), serta manajemen perawatan masa nifas. - Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Balita
Manajemen perawatan bayi baru lahir, inisiasi menyusu dini (IMD), deteksi dini risiko pada neonatus, serta pemberian imunisasi dasar sesuai program nasional. - Pelayanan Kontrasepsi dan Keluarga Berencana (KB)
Pengetahuan tentang metode kontrasepsi, konseling KB, prosedur pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi, serta kebijakan Keluarga Berencana nasional. - Gizi dalam Kebidanan
Prinsip pemenuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita, termasuk pencegahan dan penanganan masalah gizi seperti anemia, stunting, dan malnutrisi. - Manajemen Komplikasi Obstetri dan Ginekologi
Deteksi dan penanganan kegawatdaruratan kebidanan seperti eklampsia, atonia uteri, sepsis, serta manajemen kasus keguguran dan kehamilan ektopik. - Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dalam Praktik Kebidanan
Prinsip sterilitas dalam persalinan, penggunaan alat pelindung diri (APD), manajemen limbah medis, serta pencegahan infeksi nosokomial dalam pelayanan kebidanan. - Etika dan Hukum dalam Kebidanan
Pemahaman tentang kode etik profesi bidan, aspek legal dalam praktik kebidanan, serta perlindungan hak ibu dan anak dalam pelayanan kesehatan. - Komunikasi dan Edukasi Kesehatan dalam Kebidanan
Teknik komunikasi efektif dengan pasien, keluarga, serta komunitas dalam memberikan edukasi kesehatan ibu dan anak, termasuk pendekatan budaya dalam pelayanan kebidanan.
Contoh Soal SKB Bidan Terampil & Ahli Pertama untuk CPNS & PPPK
Mempersiapkan diri dengan contoh soal SKB Bidan Terampil & Ahli Pertama bisa meningkatkan peluang Anda dalam seleksi CPNS dan PPPK. Berikut beberapa contoh soal yang dapat membantu latihan Anda.
1. Dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa setiap ibu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Berdasarkan regulasi ini, tenaga kesehatan diwajibkan untuk memberikan asuhan kebidanan sesuai standar yang ditetapkan. Manakah pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut?
A. Setiap ibu hamil wajib mendapatkan minimal 6 kali pemeriksaan antenatal care (ANC)
B. Pelayanan kesehatan ibu hamil harus diberikan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
C. Pemerintah bertanggung jawab dalam menjamin ketersediaan fasilitas kesehatan ibu dan anak
D. Dalam keadaan darurat, tenaga kesehatan boleh melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien
E. Standar pelayanan kebidanan diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Jawaban: A. Setiap ibu hamil wajib mendapatkan minimal 6 kali pemeriksaan antenatal care (ANC)
Pembahasan: Standar pelayanan antenatal care (ANC) minimal adalah empat kali dalam kehamilan normal sesuai standar WHO dan Kemenkes RI (1x trimester pertama, 1x trimester kedua, dan 2x trimester ketiga).
2. Seorang ibu hamil usia 30 minggu datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri kepala hebat, bengkak pada wajah, dan tekanan darah 160/100 mmHg. Bidan mencurigai adanya preeklamsia. Apa tindakan pertama yang harus dilakukan bidan sesuai standar WHO?
A. Memberikan edukasi untuk mengurangi konsumsi garam
B. Memberikan tablet kalsium dan zat besi
C. Merujuk segera ke fasilitas kesehatan rujukan
D. Melakukan pemeriksaan protein urin dan memberikan antihipertensi
E. Menyarankan ibu untuk lebih banyak beristirahat di rumah
Jawaban: C. Merujuk segera ke fasilitas kesehatan rujukan
Pembahasan: Preeklamsia dengan tekanan darah tinggi memerlukan penanganan segera. Standar WHO menyarankan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi karena kondisi ini berisiko menyebabkan eklamsia (kejang) yang mengancam nyawa ibu dan janin.
3. Seorang ibu bersalin mengalami perdarahan postpartum lebih dari 500 ml setelah persalinan normal. Apa langkah prioritas yang harus dilakukan bidan untuk mengatasi kondisi ini?
A. Memberikan cairan infus segera dan memonitor tekanan darah
B. Melakukan kompresi uterus bimanual untuk menghentikan perdarahan
C. Memberikan edukasi tentang pentingnya menyusui dini
D. Menunggu selama 15 menit untuk melihat apakah perdarahan berhenti secara alami
E. Memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi
Jawaban: B. Melakukan kompresi uterus bimanual untuk menghentikan perdarahan
Pembahasan: Perdarahan postpartum (PPH) memerlukan penanganan cepat. Kompresi uterus bimanual dilakukan untuk menghentikan perdarahan akibat atonia uteri (uterus tidak berkontraksi dengan baik).
4. Bayi baru lahir dengan berat badan 1800 gram mengalami kesulitan dalam mempertahankan suhu tubuhnya. Metode perawatan yang paling tepat untuk bayi ini adalah:
A. Menempatkan bayi dalam incubator dengan suhu 37°C
B. Melakukan perawatan metode kangguru dengan kontak kulit ke kulit
C. Memberikan ASI menggunakan dot untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi
D. Menggunakan pakaian berlapis dan selimut tebal untuk menjaga suhu tubuh
E. Memijat bayi secara rutin agar sirkulasi darah lebih baik
Jawaban: B. Melakukan perawatan metode kangguru dengan kontak kulit ke kulit
Pembahasan: Metode perawatan kanguru (KMC) sangat efektif untuk bayi dengan berat lahir rendah karena meningkatkan kehangatan, stabilisasi suhu tubuh, serta mempererat ikatan ibu dan bayi.
5. Seorang ibu ingin menggunakan kontrasepsi jangka panjang yang tidak mempengaruhi produksi ASI. Pilihan kontrasepsi yang paling tepat adalah:
A. Pil kombinasi estrogen-progestin
B. Suntik KB kombinasi
C. IUD (intrauterine device) tanpa hormon
D. Implan yang mengandung estrogen
E. Pil kontrasepsi darurat
Jawaban: C. IUD (intrauterine device) tanpa hormon
Pembahasan: IUD tanpa hormon adalah pilihan terbaik untuk ibu menyusui karena tidak mempengaruhi produksi ASI, berbeda dengan pil atau suntik kombinasi yang mengandung estrogen.
6. Berdasarkan program nasional Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), semua bayi harus mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Manakah yang termasuk dalam imunisasi dasar sesuai program pemerintah?
A. Hepatitis B, BCG, DPT-HB-Hib, Polio, Campak
B. Hepatitis B, BCG, Tifoid, Campak, Varisela
C. DPT-HB-Hib, Meningitis, Pneumokokus, Influenza
D. Hepatitis B, Campak, Influenza, Tifoid, Rotavirus
E. BCG, Polio, Varisela, Tifoid, MMR
Jawaban: A. Hepatitis B, BCG, DPT-HB-Hib, Polio, Campak
Pembahasan: Imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan dalam program nasional adalah Hepatitis B, BCG, DPT-HB-Hib, Polio, dan Campak.
7. Ibu hamil dengan riwayat diabetes gestasional berisiko tinggi mengalami komplikasi pada janin, kecuali:
A. Makrosomia
B. Hipoglikemia neonatal
C. Distosia bahu
D. Oligohidramnion
E. Hipotonia otot janin
Jawaban: D. Oligohidramnion
Pembahasan: Diabetes gestasional lebih sering menyebabkan polihidramnion (air ketuban berlebih), bukan oligohidramnion.
8. Pada persalinan normal, bidan harus memastikan pelepasan plasenta berlangsung dengan aman. Manakah teknik yang digunakan untuk membantu pelepasan plasenta sesuai standar WHO?
A. Manuver Kristeller
B. Penarikan kuat tali pusat
C. Metode Brandt-Andrews
D. Kompresi fundus secara manual
E. Pemberian antibiotik profilaksis
Jawaban: C. Metode Brandt-Andrews
Pembahasan: Metode Brandt-Andrews digunakan untuk membantu pelepasan plasenta dengan menarik tali pusat secara hati-hati sambil menekan fundus uterus.
9. Bayi berusia 10 hari menunjukkan tanda-tanda kuning (ikterus) yang semakin meningkat. Kondisi ini paling mungkin disebabkan oleh:
A. Infeksi TORCH
B. Penyakit hemolitik karena inkompatibilitas golongan darah
C. Kekurangan vitamin D
D. Dehidrasi ringan
E. Alergi susu sapi
Jawaban: B. Penyakit hemolitik karena inkompatibilitas golongan darah
Pembahasan: Ikterus yang memburuk setelah 7 hari sering disebabkan oleh penyakit hemolitik akibat inkompatibilitas golongan darah ibu dan bayi (misalnya Rh inkompatibilitas).
10. Metode kontrasepsi yang memiliki efektivitas tertinggi dalam mencegah kehamilan adalah:
A. Kondom
B. Pil kontrasepsi
C. IUD hormonal
D. Tubektomi
E. Kalender
Jawaban: D. Tubektomi
Pembahasan: Tubektomi (sterilisasi wanita) adalah metode kontrasepsi permanen dengan efektivitas >99%.
11. Seorang ibu hamil trimester pertama mengalami mual dan muntah berlebihan sehingga asupan makanannya sangat terbatas. Jika kondisi ini tidak tertangani dengan baik, ibu berisiko mengalami defisiensi vitamin yang dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin. Vitamin yang paling berperan dalam pencegahan cacat tabung saraf adalah…
A. Vitamin B1
B. Vitamin B6
C. Vitamin B12
D. Asam folat
E. Vitamin C
Jawaban: D. Asam folat
Pembahasan: Asam folat sangat penting dalam perkembangan tabung saraf janin, terutama pada trimester pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan cacat bawaan seperti spina bifida. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi 400-600 mcg asam folat per hari.
12. Seorang ibu dengan usia kehamilan 36 minggu mengalami tekanan darah 170/110 mmHg, proteinuria (+2), dan edema di wajah serta tangan. Kondisi ini dapat berkembang menjadi keadaan yang lebih berbahaya jika tidak segera ditangani, yaitu…
A. Hipertensi gestasional
B. Eklampsia
C. Sindrom HELLP
D. Abruptio plasenta
E. Perdarahan postpartum
Jawaban: B. Eklampsia
Pembahasan: Preeklamsia berat yang tidak tertangani dapat berkembang menjadi eklampsia, yang ditandai dengan kejang pada ibu hamil. Kondisi ini berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan janin, seperti stroke, abrupsi plasenta, hingga kematian.
13. Dalam menangani persalinan normal, bidan harus menerapkan prinsip sterilitas untuk mencegah infeksi. Langkah yang paling efektif dalam mengurangi risiko infeksi nosokomial pada ibu dan bayi baru lahir adalah…
A. Penggunaan antibiotik profilaksis
B. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah tindakan
C. Memakai sarung tangan steril selama proses persalinan
D. Membersihkan alat medis dengan alkohol sebelum digunakan
E. Menggunakan antiseptik pada kulit ibu sebelum persalinan
Jawaban: B. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah tindakan
Pembahasan: Cuci tangan adalah tindakan pencegahan infeksi yang paling efektif dalam praktik kebidanan. WHO merekomendasikan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan pasien untuk mencegah penyebaran infeksi nosokomial.
14. Seorang bidan desa mendapat permintaan dari pasien untuk memberikan resep obat hipertensi karena pasien tidak sempat ke dokter. Dalam kode etik profesi bidan, tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah…
A. Memberikan resep sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki
B. Menyarankan pasien untuk membeli obat sendiri di apotek
C. Mengarahkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter
D. Memberikan obat dari stok pribadi dengan dosis rendah
E. Menganjurkan pasien untuk mengurangi konsumsi garam tanpa obat
Jawaban: C. Mengarahkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter
Pembahasan: Bidan tidak memiliki kewenangan untuk meresepkan obat hipertensi karena bukan dalam lingkup praktiknya. Memberikan resep tanpa wewenang dapat melanggar UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dan kode etik profesi bidan.
15. Seorang bidan sedang memberikan edukasi kepada ibu hamil mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif. Agar pesan lebih mudah dipahami dan diterima oleh ibu, bidan sebaiknya menggunakan teknik komunikasi berikut, kecuali…
A. Menggunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti
B. Memberikan contoh konkret tentang manfaat ASI eksklusif
C. Mendengarkan kekhawatiran ibu sebelum memberikan penjelasan
D. Memberikan banyak istilah medis untuk menunjukkan profesionalisme
E. Menggunakan gambar atau video edukatif
Jawaban: D. Memberikan banyak istilah medis untuk menunjukkan profesionalisme
Pembahasan: Dalam komunikasi efektif, bidan harus menyampaikan informasi dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh ibu. Penggunaan istilah medis yang berlebihan dapat membuat pasien bingung dan sulit memahami informasi.
16. Bayi usia 6 bulan mengalami penurunan berat badan dan tampak kurus dengan wajah cekung. Saat diperiksa, didapati adanya edema pada kedua kaki. Kemungkinan bayi tersebut mengalami…
A. Marasmus
B. Kwashiorkor
C. Stunting
D. Obesitas
E. Malabsorbsi
Jawaban: B. Kwashiorkor
Pembahasan: Kwashiorkor adalah bentuk malnutrisi akibat defisiensi protein yang ditandai dengan edema, perubahan warna rambut, dan pembengkakan wajah. Marasmus, sebaliknya, adalah kekurangan kalori secara umum tanpa edema.
17. Seorang ibu post partum mengalami perdarahan hebat dalam 2 jam setelah persalinan. Pemeriksaan menunjukkan uterus lembek dan tidak berkontraksi dengan baik. Diagnosis yang paling mungkin adalah…
A. Retensio plasenta
B. Atonia uteri
C. Ruptur uteri
D. Inversio uteri
E. Perdarahan jalan lahir
Jawaban: B. Atonia uteri
Pembahasan: Atonia uteri adalah penyebab utama perdarahan postpartum, terjadi ketika uterus gagal berkontraksi setelah persalinan. Penanganannya melibatkan pijat uterus, pemberian oksitosin, dan intervensi medis lainnya.
18. Bidan harus memastikan alat-alat medis yang digunakan dalam persalinan steril. Metode sterilisasi yang paling efektif untuk alat bedah logam adalah…
A. Perebusan dengan air panas
B. Penyemprotan dengan alkohol 70%
C. Pemanasan dalam autoklaf
D. Perendaman dalam larutan klorin
E. Pencucian dengan sabun antiseptik
Jawaban: C. Pemanasan dalam autoklaf
Pembahasan: Autoklaf merupakan metode sterilisasi terbaik untuk alat bedah karena menggunakan uap bertekanan tinggi yang mampu membunuh semua mikroorganisme, termasuk spora bakteri.
19. Seorang bidan dituduh melakukan malpraktik oleh keluarga pasien setelah terjadi komplikasi saat persalinan. Tindakan pertama yang harus dilakukan bidan untuk melindungi diri secara hukum adalah…
A. Menghindari komunikasi dengan keluarga pasien
B. Meminta maaf dan menawarkan kompensasi finansial
C. Mengumpulkan dan mencatat semua dokumentasi tindakan yang dilakukan
D. Menghapus catatan medis yang bisa memberatkan
E. Menyalahkan faktor eksternal atas kejadian tersebut
Jawaban: C. Mengumpulkan dan mencatat semua dokumentasi tindakan yang dilakukan
Pembahasan: Dokumentasi medis yang lengkap dan akurat sangat penting dalam menghadapi tuntutan hukum. Bidan harus memastikan semua prosedur telah dicatat sesuai standar praktik kebidanan.
20. Dalam memberikan konseling KB kepada pasangan suami istri, bidan sebaiknya menggunakan pendekatan…
A. Otoriter
B. Partisipatif
C. Instruktif
D. Satu arah
E. Intimidatif
Jawaban: B. Partisipatif
Pembahasan: Pendekatan partisipatif memungkinkan pasien aktif dalam pengambilan keputusan, sehingga meningkatkan kepatuhan dan efektivitas konseling KB.
Siap Hadapi Ujian CASN Bidan Terampil & Ahli Pertama 2025? Coba Simulasinya Sekarang!
Jangan hanya belajar teori, uji langsung pemahaman Anda dengan simulasi ujian CASN yang dirancang sesuai kisi-kisi resmi! Klik simulasi.casn.or.id atau banner di atas untuk latihan soal interaktif GRATIS dan raih skor terbaik demi masa depan karir Anda!