Perawat Ahli Pertama / Terampil CPNS PPPK merupakan posisi profesional di bidang keperawatan yang menitikberatkan pada pelayanan kesehatan berbasis standar dan prosedur yang telah ditetapkan. Jabatan ini menuntut kemampuan dalam melakukan evaluasi kondisi pasien secara menyeluruh, pengambilan keputusan yang cepat, serta penerapan intervensi keperawatan yang tepat guna meminimalisir risiko komplikasi. Selain itu, peran ini juga mencakup pemberian edukasi kesehatan kepada pasien dan keluarga, sehingga meningkatkan pemahaman dan kepatuhan terhadap terapi yang dijalankan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Perawat Ahli Pertama / Terampil CPNS PPPK harus mampu beradaptasi dengan dinamika situasi klinis dan bekerja secara sinergis dengan tim multidisipliner. Mereka dituntut untuk secara konsisten melakukan pencatatan medis dan pemantauan perkembangan pasien, serta menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan pengendalian infeksi di setiap tindakan keperawatan. Dengan keahlian yang mumpuni dan orientasi pada peningkatan mutu layanan, posisi ini memainkan peran kunci dalam menjaga kualitas dan efektivitas sistem pelayanan kesehatan di lingkungan pemerintah.
Kisi-Kisi Soal SKB Perawat Ahli Pertama / Terampil CPNS PPPK
Agar lebih siap menghadapi ujian SKB, memahami kisi-kisi soal menjadi langkah awal yang tidak boleh dilewatkan. Berikut ini Kisi-Kisi Soal SKB Perawat Ahli Pertama / Terampil.
- Kebijakan dan Regulasi Keperawatan
Memahami peraturan terkait pelayanan keperawatan, seperti UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) terkait standar profesi perawat, serta regulasi sistem kesehatan nasional. - Asuhan Keperawatan Dasar
Prinsip-prinsip asuhan keperawatan holistik berbasis evidence-based practice (EBP), termasuk pemenuhan kebutuhan dasar pasien seperti personal hygiene, mobilisasi, dan eliminasi. - Keperawatan Medikal Bedah
Manajemen pasien dengan gangguan sistem kardiovaskular, respirasi, gastrointestinal, muskuloskeletal, serta teknik dasar perawatan luka, pemasangan infus, dan kateterisasi. - Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis
Prinsip penanganan kegawatdaruratan, triase pasien, Basic Life Support (BLS), Advanced Cardiac Life Support (ACLS), serta penanganan syok dan trauma. - Keperawatan Anak dan Neonatus
Asuhan keperawatan pada bayi, anak, dan remaja, termasuk teknik resusitasi neonatus, pemantauan tumbuh kembang, serta manajemen penyakit anak seperti ISPA, diare, dan malnutrisi. - Keperawatan Maternitas
Manajemen keperawatan pada ibu hamil, bersalin, dan nifas, termasuk perawatan pasca operasi seksio sesarea serta penanganan komplikasi obstetri. - Keperawatan Jiwa
Pendekatan terapeutik dalam keperawatan jiwa, manajemen pasien dengan gangguan psikososial seperti depresi, skizofrenia, dan kecemasan, serta teknik komunikasi terapeutik. - Keperawatan Gerontik dan Paliatif
Prinsip asuhan keperawatan pada lansia, penanganan penyakit degeneratif, serta manajemen nyeri dan perawatan paliatif bagi pasien dengan penyakit kronis atau terminal. - Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Standar prosedur kebersihan tangan, sterilisasi alat kesehatan, penggunaan alat pelindung diri (APD), serta pencegahan infeksi nosokomial di fasilitas kesehatan. - Etika dan Hukum dalam Keperawatan
Pemahaman tentang kode etik profesi perawat, aspek legal dalam tindakan keperawatan, informed consent, serta hak dan kewajiban tenaga kesehatan. - Komunikasi dan Edukasi Kesehatan
Teknik komunikasi efektif dalam interaksi dengan pasien, keluarga, dan tim medis, serta keterampilan dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. - Manajemen dan Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Penggunaan metode SOAP (Subjective, Objective, Assessment, Plan), pendokumentasian elektronik rekam medis, serta implementasi standar akreditasi rumah sakit dan puskesmas.
Contoh Soal SKB Perawat Ahli Pertama / Terampil untuk CPNS & PPPK
Berlatih dengan contoh soal SKB bisa menjadi strategi efektif untuk meningkatkan peluang lolos seleksi CPNS dan PPPK. Berikut contoh xoal SKB Perawat Ahli Pertama / Terampil untuk CPNS & PPPK lengkap dengan pembahasan soal.
1. UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan mengatur tentang:
A. Standar pelayanan keperawatan di rumah sakit
B. Ruang lingkup praktik perawat dan tanggung jawabnya
C. Pedoman akreditasi rumah sakit
D. Sistem remunerasi tenaga kesehatan
E. Standar pelayanan kebidanan
Jawaban: B. Ruang lingkup praktik perawat dan tanggung jawabnya
Pembahasan:
UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan mengatur tentang ruang lingkup praktik keperawatan, standar kompetensi, serta hak dan kewajiban perawat dalam menjalankan profesinya.
2. Dalam pemenuhan kebutuhan dasar pasien, aspek yang termasuk dalam kebutuhan eliminasi adalah:
A. Mandi dan menjaga kebersihan tubuh
B. Mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda
C. Pemberian diet tinggi serat untuk memperlancar BAB
D. Latihan pernapasan untuk pasien PPOK
E. Teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri
Jawaban: C. Pemberian diet tinggi serat untuk memperlancar BAB
Pembahasan:
Kebutuhan eliminasi mencakup semua aspek yang berkaitan dengan ekskresi tubuh, seperti buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). Pemberian diet tinggi serat membantu memperlancar BAB.
3. Manakah dari berikut ini yang merupakan tanda utama syok hipovolemik?
A. Bradikardia dan hipertensi
B. Takikardia dan hipotensi
C. Bradikardia dan takipnea
D. Hipertensi dan takipnea
E. Bradikardia dan hipoglikemia
Jawaban: B. Takikardia dan hipotensi
Pembahasan:
Syok hipovolemik terjadi akibat kehilangan cairan atau darah secara signifikan, sehingga menyebabkan takikardia (kompensasi tubuh untuk meningkatkan aliran darah) dan hipotensi (penurunan tekanan darah akibat volume darah yang berkurang).
4. Langkah pertama dalam Basic Life Support (BLS) pada pasien yang tidak responsif adalah:
A. Memberikan nafas buatan
B. Mengecek nadi karotis
C. Memastikan jalan napas terbuka
D. Memanggil bantuan dan mengaktifkan sistem kegawatdaruratan
E. Melakukan kompresi dada
Jawaban: D. Memanggil bantuan dan mengaktifkan sistem kegawatdaruratan
Pembahasan:
Dalam algoritma BLS, langkah pertama adalah memastikan keamanan, kemudian memeriksa respons pasien. Jika tidak responsif, segera panggil bantuan sebelum melakukan resusitasi jantung paru (RJP).
5. Tanda klinis yang menunjukkan bayi mengalami dehidrasi berat akibat diare adalah:
A. Mata cekung, turgor kulit baik
B. Denyut nadi kuat, pernapasan normal
C. Mata cekung, turgor kulit jelek, nadi cepat dan lemah
D. Berat badan meningkat, produksi urine meningkat
E. Nafsu makan meningkat, rewel
Jawaban: C. Mata cekung, turgor kulit jelek, nadi cepat dan lemah
Pembahasan:
Dehidrasi berat ditandai dengan mata cekung, turgor kulit jelek (elastisitas kulit menurun), serta nadi yang cepat dan lemah akibat penurunan volume cairan tubuh.
6. Salah satu tujuan utama Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dalam pelayanan kesehatan adalah:
A. Memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat
B. Meningkatkan pendapatan tenaga medis di fasilitas kesehatan
C. Menjamin akses pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan
D. Mengurangi jumlah tenaga medis asing di Indonesia
E. Meningkatkan jumlah rumah sakit di daerah terpencil
Jawaban: C. Menjamin akses pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan
Pembahasan:
SJSN bertujuan untuk menjamin bahwa setiap warga negara mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang layak, berkualitas, dan berkeadilan.
7. Posisi pasien yang paling tepat saat dilakukan pengukuran tekanan darah adalah:
A. Duduk dengan lengan sejajar jantung
B. Berbaring dengan kepala lebih tinggi dari kaki
C. Berdiri tegak dengan lengan di samping tubuh
D. Duduk dengan lengan menggantung bebas
E. Berbaring dengan posisi Trendelenburg
Jawaban: A. Duduk dengan lengan sejajar jantung
Pembahasan:
Pengukuran tekanan darah yang akurat dilakukan saat pasien dalam posisi duduk dengan lengan sejajar jantung untuk mencegah kesalahan dalam pembacaan tekanan darah.
8. Tindakan yang harus dilakukan sebelum melakukan pemasangan infus adalah:
A. Memastikan pasien dalam keadaan sadar
B. Melakukan pemeriksaan tanda vital dan memilih vena yang sesuai
C. Menghangatkan cairan infus sebelum diberikan
D. Melakukan kompres es pada lokasi penyuntikan
E. Memberikan antibiotik profilaksis
Jawaban: B. Melakukan pemeriksaan tanda vital dan memilih vena yang sesuai
Pembahasan:
Sebelum pemasangan infus, perawat harus memeriksa tanda vital pasien dan memilih vena yang sesuai untuk memastikan pemasangan berjalan lancar dan tidak menimbulkan komplikasi.
9. Seorang pasien mengalami trauma kepala dengan GCS 10. Kondisi ini termasuk dalam kategori:
A. Cedera otak ringan
B. Cedera otak sedang
C. Cedera otak berat
D. Tidak ada gangguan kesadaran
E. Normal
Jawaban: B. Cedera otak sedang
Pembahasan:
Glasgow Coma Scale (GCS) digunakan untuk menilai tingkat kesadaran. GCS 9-12 dikategorikan sebagai cedera otak sedang, sementara GCS ≤8 dianggap sebagai cedera otak berat.
10. Salah satu tujuan utama dari Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah:
A. Memastikan bayi mendapatkan kolostrum
B. Mengurangi risiko alergi pada bayi
C. Mempercepat pertumbuhan bayi
D. Mencegah bayi dari hipotermia
E. Meningkatkan kadar bilirubin pada bayi
Jawaban: A. Memastikan bayi mendapatkan kolostrum
Pembahasan:
IMD bertujuan untuk memberikan kolostrum, yaitu ASI pertama yang kaya akan antibodi dan nutrisi penting bagi bayi.
11. Tindakan pertama yang harus dilakukan saat ibu mengalami perdarahan postpartum akibat atonia uteri adalah:
A. Melakukan kompresi bimanual
B. Memberikan cairan infus
C. Memberikan oksitosin
D. Melakukan masase fundus uteri
E. Menyiapkan transfusi darah
Jawaban: D. Melakukan masase fundus uteri
Pembahasan:
Perdarahan postpartum akibat atonia uteri terjadi karena uterus gagal berkontraksi. Langkah pertama adalah melakukan masase fundus uteri untuk merangsang kontraksi, kemudian dilanjutkan dengan pemberian oksitosin jika diperlukan.
12. Seorang pasien dengan skizofrenia mengalami halusinasi pendengaran. Teknik komunikasi terapeutik yang paling tepat adalah:
A. “Apa yang Anda dengar? Saya tidak mendengar suara apa pun.”
B. “Tidak usah didengar, itu hanya halusinasi.”
C. “Saya tahu itu nyata bagi Anda, tetapi saya tidak mendengarnya.”
D. “Coba abaikan saja suara itu.”
E. “Suara itu pasti sangat mengganggu. Ceritakan lebih lanjut.”
Jawaban: C. “Saya tahu itu nyata bagi Anda, tetapi saya tidak mendengarnya.”
Pembahasan:
Dalam komunikasi terapeutik, penting untuk tidak memperkuat halusinasi pasien, tetapi tetap mengakui perasaannya. Jawaban C memberikan validasi tanpa memperkuat isi halusinasi.
13. Prinsip utama dalam asuhan keperawatan paliatif adalah:
A. Menyembuhkan penyakit pasien
B. Memberikan terapi yang paling agresif
C. Memperpanjang usia pasien dengan segala cara
D. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga
E. Menghentikan semua tindakan medis
Jawaban: D. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga
Pembahasan:
Keperawatan paliatif berfokus pada kenyamanan dan kualitas hidup pasien, bukan penyembuhan penyakit. Perawatan ini mencakup manajemen nyeri, dukungan psikologis, dan spiritual.
14. Langkah pertama dalam prosedur kebersihan tangan menggunakan sabun dan air adalah:
A. Mengeringkan tangan
B. Membilas tangan di bawah air mengalir
C. Menggosok tangan dengan sabun selama 20 detik
D. Membasahi tangan dengan air mengalir
E. Menutup keran menggunakan siku
Jawaban: D. Membasahi tangan dengan air mengalir
Pembahasan:
Prosedur kebersihan tangan yang benar dimulai dengan membasahi tangan dengan air mengalir, kemudian menggunakan sabun, menggosok selama minimal 20 detik, membilas, dan mengeringkan tangan dengan tisu sekali pakai.
15. Sebelum melakukan tindakan keperawatan invasif, seorang perawat harus memperoleh:
A. Izin dari dokter
B. Persetujuan dari kepala ruangan
C. Persetujuan verbal pasien
D. Informed consent dari pasien atau keluarganya
E. Surat rekomendasi rumah sakit
Jawaban: D. Informed consent dari pasien atau keluarganya
Pembahasan:
Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya setelah mendapatkan informasi lengkap tentang prosedur yang akan dilakukan, termasuk manfaat, risiko, dan alternatif yang tersedia.
16. Teknik komunikasi efektif yang paling sesuai untuk pasien lansia dengan gangguan pendengaran adalah:
A. Berbicara dengan suara keras dan cepat
B. Berbicara dengan nada tinggi
C. Berbicara dengan pelan dan jelas, serta menggunakan ekspresi wajah
D. Menggunakan bahasa teknis medis agar lebih profesional
E. Mengulang kalimat yang sama berulang kali
Jawaban: C. Berbicara dengan pelan dan jelas, serta menggunakan ekspresi wajah
Pembahasan:
Lansia dengan gangguan pendengaran memerlukan komunikasi yang jelas, pelan, dan menggunakan ekspresi wajah agar pesan lebih mudah dipahami.
17. Dalam metode SOAP, bagian “A” (Assessment) mencakup:
A. Keluhan pasien
B. Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium
C. Analisis dan diagnosis keperawatan
D. Rencana tindakan yang akan dilakukan
E. Evaluasi akhir dari tindakan yang diberikan
Jawaban: C. Analisis dan diagnosis keperawatan
Pembahasan:
SOAP adalah metode dokumentasi asuhan keperawatan:
- S (Subjective): Keluhan pasien
- O (Objective): Hasil pemeriksaan fisik/laboratorium
- A (Assessment): Analisis dan diagnosis keperawatan
- P (Plan): Rencana tindakan
18. Tindakan yang paling tepat untuk mencegah infeksi pada pasien pasca operasi seksio sesarea adalah:
A. Memberikan antibiotik profilaksis
B. Menjaga luka operasi tetap tertutup selama seminggu
C. Menganjurkan pasien untuk tidak bergerak setelah operasi
D. Menghindari perawatan luka hingga benar-benar kering
E. Menghindari pemberian cairan intravena setelah operasi
Jawaban: A. Memberikan antibiotik profilaksis
Pembahasan:
Antibiotik profilaksis diberikan untuk mencegah infeksi pasca operasi. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan luka dan melakukan mobilisasi dini untuk mempercepat penyembuhan.
19. Seorang pasien depresi menyatakan, “Saya tidak ada gunanya lagi.” Respon perawat yang paling tepat adalah:
A. “Jangan berpikir seperti itu, banyak orang yang peduli pada Anda.”
B. “Anda harus lebih bersyukur dengan hidup Anda.”
C. “Mengapa Anda merasa demikian?”
D. “Saya yakin semuanya akan baik-baik saja.”
E. “Itu hanya perasaan sesaat, jangan terlalu dipikirkan.”
Jawaban: C. “Mengapa Anda merasa demikian?”
Pembahasan:
Komunikasi terapeutik yang efektif adalah dengan menggali perasaan pasien lebih dalam dan membantunya mengungkapkan emosinya. Respon C mendorong pasien untuk berbicara lebih lanjut.
20. Alat Pelindung Diri (APD) yang wajib digunakan saat menangani pasien dengan infeksi airborne seperti Tuberkulosis adalah:
A. Sarung tangan dan masker bedah
B. Masker N95, sarung tangan, dan gaun pelindung
C. Face shield dan masker bedah
D. Sarung tangan, masker bedah, dan hair cap
E. Kacamata pelindung dan gaun bedah
Jawaban: B. Masker N95, sarung tangan, dan gaun pelindung
Pembahasan:
Penyakit airborne seperti Tuberkulosis menyebar melalui droplet kecil di udara. Oleh karena itu, masker N95 sangat penting untuk mencegah inhalasi partikel infeksius.
Sudah Siap Ujian? Buktikan dengan Simulasi Ini!
Persiapkan diri Anda untuk seleksi Perawat Ahli Pertama/Terampil CPNS & PPPK 2025 dengan lebih matang! Coba simulasi ujian CASN sekarang dan lihat sejauh mana kesiapan Anda. Klik simulasi.casn.or.id atau banner di atas untuk akses GRATIS ke simulasi ujian interaktif.