Pranata Laboratorium Kesehatan adalah jabatan yang berperan dalam mendukung pengujian, analisis, dan validasi sampel medis di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, laboratorium klinik, dan instansi penelitian. Tugas utama profesi ini mencakup pemeriksaan spesimen biologis, pengoperasian peralatan laboratorium, serta pelaporan hasil analisis yang akurat untuk mendukung diagnosis dan pengobatan pasien.
Selain memiliki pemahaman mendalam tentang prosedur laboratorium dan standar keselamatan kerja, seorang Pranata Laboratorium Kesehatan juga dituntut untuk memiliki ketelitian tinggi, keterampilan analisis yang kuat, serta kemampuan bekerja sama dalam tim. Peran ini sangat krusial dalam memastikan kualitas layanan laboratorium yang andal dan berkontribusi dalam sistem kesehatan yang efektif.
Kisi-Kisi Soal SKB Pranata Laboratorium CPNS PPPK
Menghadapi seleksi PPPK dan CPNS untuk posisi Pranata Laboratorium, memahami pola dan cakupan soal menjadi hal yang penting. Berikut kisi kisi Pranata Laboratorium yang dapat membantu peserta dalam mempersiapkan diri secara lebih efektif.
- Kebijakan dan Regulasi Laboratorium Kesehatan
Memahami regulasi yang mengatur laboratorium kesehatan, seperti Permenkes No. 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Kesehatan, Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas, serta standar akreditasi laboratorium klinik dari Kementerian Kesehatan. - Manajemen Laboratorium dan Keselamatan Kerja
Prinsip pengelolaan laboratorium kesehatan, termasuk pemantauan mutu laboratorium, Good Laboratory Practice (GLP), Biosafety & Biosecurity, serta manajemen limbah medis sesuai Permenkes No. 18 Tahun 2020. - Teknik Pengambilan dan Pengolahan Sampel
Standar prosedur pengambilan sampel darah, urin, feses, dan cairan tubuh lainnya, teknik pengawetan spesimen, serta metode transportasi spesimen sesuai dengan standar laboratorium. - Mikrobiologi dan Parasitologi Klinis
Pemeriksaan mikrobiologi untuk mendeteksi bakteri, virus, jamur, dan parasit dalam spesimen biologis, termasuk teknik pewarnaan gram, kultur bakteri, serta identifikasi parasit pada feses dan darah. - Hematologi dan Analisis Darah
Prinsip pemeriksaan hematologi seperti Complete Blood Count (CBC), hitung jenis leukosit, pemeriksaan retikulosit, serta teknik identifikasi kelainan darah seperti anemia dan leukemia. - Kimia Klinik dan Toksikologi
Pengujian parameter kimia darah seperti glukosa, elektrolit, enzim hati (SGOT, SGPT), lipid profile, serta deteksi zat toksik dan obat-obatan dalam darah atau urin. - Imunologi dan Serologi
Pemeriksaan imunologi seperti Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk infeksi, tes ELISA, uji aglutinasi, dan deteksi antibodi/antigen untuk penyakit menular seperti HIV, hepatitis, dan sifilis. - Patologi Anatomi dan Sitologi
Prinsip pemeriksaan histopatologi jaringan tubuh, teknik pewarnaan Hematoxylin & Eosin (H&E), serta metode sitologi untuk mendeteksi keganasan atau perubahan sel abnormal. - Teknik Biologi Molekuler dalam Diagnostik
Pemahaman tentang metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Reverse Transcription-PCR (RT-PCR), teknik elektroforesis, serta deteksi genetik dalam diagnosis penyakit. - Kalibrasi dan Pemeliharaan Alat Laboratorium
Pemeliharaan peralatan laboratorium seperti mikroskop, spektrofotometer, hematology analyzer, serta teknik kalibrasi alat untuk memastikan keakuratan hasil pemeriksaan. - Manajemen Mutu dan Akreditasi Laboratorium
Implementasi Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) dalam laboratorium klinik, serta kepatuhan terhadap standar akreditasi KARS, ISO 15189, dan SNI ISO/IEC 17025. - Etika dan Hukum dalam Praktik Laboratorium
Prinsip kerahasiaan data pasien, aturan terkait persetujuan tindakan laboratorium, serta tanggung jawab profesi dalam pelaporan hasil laboratorium.
Contoh Soal SKB Pranata Laboratorium untuk CPNS & PPPK
Menghadapi seleksi PPPK dan CPNS untuk posisi Pranata Laboratorium memerlukan latihan soal yang tepat. Berikut adalah beberapa contoh soal yang dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam ujian.
1. Permenkes No. 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Kesehatan mengatur berbagai aspek penyelenggaraan laboratorium, termasuk standar pelayanan, tenaga kesehatan, dan sarana prasarana. Apa tujuan utama dari regulasi ini?
A. Menstandarkan prosedur pelayanan laboratorium agar sesuai dengan mutu kesehatan nasional
B. Mewajibkan setiap rumah sakit memiliki laboratorium sendiri tanpa terkecuali
C. Menjamin laboratorium hanya boleh melayani pasien dari rumah sakit yang sama
D. Mengatur harga pemeriksaan laboratorium agar seragam di seluruh Indonesia
E. Membatasi jenis pemeriksaan laboratorium yang boleh dilakukan di Puskesmas
Jawaban: A. Menstandarkan prosedur pelayanan laboratorium agar sesuai dengan mutu kesehatan nasional
Pembahasan: Regulasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua laboratorium kesehatan memenuhi standar yang telah ditetapkan demi mutu pelayanan yang optimal.
2. Dalam prinsip keselamatan kerja laboratorium, penerapan Biosafety Level (BSL) sangat penting untuk menghindari risiko infeksi akibat paparan agen biologis. Apa faktor utama dalam menentukan tingkat BSL yang diterapkan di laboratorium?
A. Jenis patogen yang ditangani serta tingkat risiko penularannya terhadap manusia
B. Besarnya laboratorium dan jumlah tenaga medis yang bekerja di dalamnya
C. Ketersediaan alat proteksi diri (APD) tanpa memperhatikan jenis patogen
D. Lokasi laboratorium, apakah berada di rumah sakit atau di Puskesmas
E. Kemampuan rumah sakit dalam menyediakan dana operasional laboratorium
Jawaban: A. Jenis patogen yang ditangani serta tingkat risiko penularannya terhadap manusia
Pembahasan: Setiap laboratorium harus menerapkan BSL sesuai dengan klasifikasi agen biologis yang ditangani, mulai dari BSL-1 (risiko rendah) hingga BSL-4 (risiko sangat tinggi).
3. Dalam pengambilan sampel darah vena untuk pemeriksaan laboratorium, terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan agar hasil pemeriksaan akurat. Apa hal yang harus diperhatikan sebelum pengambilan sampel darah pasien?
A. Memastikan pasien dalam kondisi berbaring minimal 30 menit sebelum pengambilan sampel
B. Menggunakan jarum dengan ukuran yang paling kecil agar pasien tidak merasa sakit
C. Meminta pasien untuk melakukan aktivitas fisik terlebih dahulu agar aliran darah lebih lancar
D. Menanyakan kondisi pasien terkait puasa, konsumsi obat, atau riwayat penyakit tertentu
E. Mengambil sampel darah sebanyak mungkin agar dapat digunakan untuk berbagai pemeriksaan
Jawaban: D. Menanyakan kondisi pasien terkait puasa, konsumsi obat, atau riwayat penyakit tertentu
Pembahasan: Beberapa pemeriksaan darah memerlukan kondisi khusus, seperti puasa atau penghentian konsumsi obat tertentu, agar hasilnya tidak terpengaruh faktor eksternal.
4. Identifikasi bakteri dalam pemeriksaan mikrobiologi klinis dapat dilakukan dengan berbagai metode. Salah satu metode utama untuk membedakan jenis bakteri adalah pewarnaan Gram. Mengapa metode ini sangat penting dalam diagnosa infeksi bakteri?
A. Pewarnaan Gram dapat secara langsung menentukan jenis antibiotik yang efektif
B. Metode ini mampu membunuh bakteri sehingga aman bagi tenaga laboratorium
C. Pewarnaan Gram membedakan bakteri berdasarkan struktur dinding selnya, sehingga membantu dalam identifikasi awal
D. Teknik ini hanya diperlukan untuk bakteri yang tidak dapat dikultur di media biakan
E. Pewarnaan Gram hanya digunakan untuk mendeteksi virus dan jamur dalam spesimen klinis
Jawaban: C. Pewarnaan Gram membedakan bakteri berdasarkan struktur dinding selnya, sehingga membantu dalam identifikasi awal
Pembahasan: Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi gram positif (memiliki dinding sel tebal) dan gram negatif (memiliki lapisan luar lipopolisakarida), yang berpengaruh pada pengobatan dengan antibiotik.
5. Pemeriksaan Complete Blood Count (CBC) sering digunakan untuk menilai kondisi darah pasien. Apa informasi utama yang dapat diperoleh dari pemeriksaan ini?
A. Jumlah dan jenis sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit dalam darah
B. Konsentrasi zat besi dalam darah yang menentukan status anemia defisiensi besi
C. Kadar hemoglobin dalam urin untuk mendeteksi kelainan ginjal
D. Aktivitas enzim hati yang menunjukkan adanya gangguan fungsi hati
E. Kandungan elektrolit dalam darah untuk menilai status keseimbangan cairan tubuh
Jawaban: A. Jumlah dan jenis sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit dalam darah
Pembahasan: CBC memberikan informasi penting mengenai jumlah dan jenis sel darah, yang dapat membantu dalam mendiagnosis anemia, infeksi, dan kelainan darah lainnya.
6. Dalam pemeriksaan fungsi ginjal, salah satu parameter yang sering digunakan adalah kadar kreatinin dalam darah. Mengapa kadar kreatinin penting dalam menilai fungsi ginjal?
A. Kreatinin merupakan produk akhir metabolisme protein yang dikeluarkan oleh hati
B. Kadar kreatinin yang tinggi menunjukkan adanya infeksi bakteri di ginjal
C. Kreatinin diekskresikan oleh ginjal, sehingga peningkatan kadar dalam darah dapat mengindikasikan gangguan filtrasi ginjal
D. Kreatinin digunakan untuk menentukan kadar gula darah puasa
E. Pemeriksaan kreatinin hanya diperlukan pada pasien dengan riwayat hipertensi
Jawaban: C. Kreatinin diekskresikan oleh ginjal, sehingga peningkatan kadar dalam darah dapat mengindikasikan gangguan filtrasi ginjal
Pembahasan: Kreatinin merupakan hasil metabolisme otot yang dibuang oleh ginjal. Jika ginjal mengalami gangguan, kreatinin tidak dapat dikeluarkan dengan baik sehingga kadarnya meningkat dalam darah.
7. Pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) banyak digunakan untuk mendeteksi infeksi menular seperti malaria dan dengue. Bagaimana prinsip dasar pemeriksaan RDT dalam mendeteksi penyakit?
A. Menggunakan mikroskop untuk mengamati langsung keberadaan patogen dalam darah
B. Mendeteksi keberadaan antigen atau antibodi spesifik terhadap suatu patogen dalam darah atau serum pasien
C. Melakukan kultur mikrobiologi dari spesimen pasien untuk mengisolasi patogen
D. Mengukur kadar enzim tertentu yang diproduksi oleh mikroorganisme dalam tubuh
E. Menggunakan teknik PCR untuk memperbanyak DNA patogen dalam sampel pasien
Jawaban: B. Mendeteksi keberadaan antigen atau antibodi spesifik terhadap suatu patogen dalam darah atau serum pasien
Pembahasan: RDT bekerja dengan cara mengidentifikasi antigen atau antibodi dalam darah pasien, yang menunjukkan adanya infeksi tertentu.
8. Pemeriksaan sitologi sering digunakan untuk mendeteksi kelainan sel, termasuk keganasan. Salah satu metode yang umum digunakan adalah Pap smear. Apa tujuan utama pemeriksaan ini?
A. Mendiagnosis kanker serviks secara pasti dengan melihat jaringan yang diambil
B. Mengidentifikasi adanya perubahan sel abnormal pada serviks yang berpotensi menjadi kanker
C. Menentukan kadar hormon dalam darah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
D. Melakukan biopsi jaringan serviks untuk pemeriksaan histopatologi lebih lanjut
E. Mengisolasi DNA virus HPV secara langsung untuk mendeteksi penyebab kanker
Jawaban: B. Mengidentifikasi adanya perubahan sel abnormal pada serviks yang berpotensi menjadi kanker
Pembahasan: Pap smear bertujuan untuk mendeteksi perubahan sel dini yang dapat berkembang menjadi kanker serviks, sehingga pencegahan dan penanganan dapat dilakukan lebih awal.
9. PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan teknik yang banyak digunakan dalam diagnosis penyakit infeksi dan genetik. Apa prinsip dasar dari metode ini?
A. Memisahkan protein dalam sampel berdasarkan ukuran dan muatan listriknya
B. Memperbanyak fragmen DNA spesifik melalui reaksi berulang yang dikatalisis oleh enzim DNA polimerase
C. Menggunakan enzim restriksi untuk memotong DNA di lokasi tertentu dan mengidentifikasinya
D. Mengisolasi RNA dari virus dan langsung melakukan analisis protein
E. Menggunakan antibodi untuk mendeteksi keberadaan antigen dalam sampel
Jawaban: B. Memperbanyak fragmen DNA spesifik melalui reaksi berulang yang dikatalisis oleh enzim DNA polimerase
Pembahasan: PCR digunakan untuk mengamplifikasi fragmen DNA tertentu sehingga dapat dideteksi dan dianalisis lebih lanjut, terutama dalam diagnosis penyakit infeksi seperti COVID-19.
10. Kalibrasi alat laboratorium sangat penting untuk memastikan keakuratan hasil pemeriksaan. Bagaimana cara terbaik untuk menjaga agar alat laboratorium tetap bekerja dengan baik?
A. Menggunakan alat laboratorium secara terus-menerus agar tidak mengalami kerusakan
B. Hanya melakukan perawatan jika alat menunjukkan hasil yang tidak akurat
C. Melakukan pemeliharaan rutin dan kalibrasi berkala sesuai dengan standar yang berlaku
D. Mengganti alat dengan yang baru setiap dua tahun tanpa perlu perawatan berkala
E. Menjalankan alat dalam kondisi suhu ruangan tanpa perlu perhatian khusus
Jawaban: C. Melakukan pemeliharaan rutin dan kalibrasi berkala sesuai dengan standar yang berlaku
Pembahasan: Kalibrasi berkala sangat penting untuk memastikan alat laboratorium memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan dalam pemeriksaan klinis.
11. Salah satu standar yang digunakan dalam akreditasi laboratorium klinik adalah ISO 15189. Apa fokus utama dari standar ini?
A. Menetapkan pedoman keselamatan kerja bagi tenaga laboratorium di rumah sakit
B. Mengatur standar kualitas pemeriksaan laboratorium klinik serta manajemen mutu dan kompetensi
C. Menentukan batas tarif pemeriksaan laboratorium yang berlaku di semua fasilitas kesehatan
D. Menyediakan aturan terkait distribusi alat kesehatan ke laboratorium klinik
E. Menetapkan peraturan mengenai jam operasional laboratorium di berbagai fasilitas kesehatan
Jawaban: B. Mengatur standar kualitas pemeriksaan laboratorium klinik serta manajemen mutu dan kompetensi
Pembahasan: ISO 15189 bertujuan untuk memastikan bahwa laboratorium klinik memiliki sistem manajemen mutu yang baik dan memberikan hasil pemeriksaan yang akurat dan terpercaya.
12. Dalam praktik laboratorium klinik, menjaga kerahasiaan hasil pemeriksaan pasien adalah prinsip etika yang sangat penting. Apa alasan utama prinsip ini harus diterapkan?
A. Agar pasien tidak merasa khawatir terhadap kondisi kesehatannya sendiri
B. Untuk menghindari kemungkinan penyalahgunaan informasi medis oleh pihak lain
C. Supaya dokter dapat memberikan diagnosis tanpa perlu konsultasi dengan pasien
D. Untuk mengurangi beban kerja tenaga laboratorium dalam menangani data pasien
E. Agar laboratorium tidak terkena sanksi administratif dari pemerintah
Jawaban: B. Untuk menghindari kemungkinan penyalahgunaan informasi medis oleh pihak lain
Pembahasan: Menjaga kerahasiaan data pasien merupakan bagian dari kode etik medis yang bertujuan melindungi hak privasi pasien dan mencegah penyalahgunaan informasi kesehatan.
13. Dalam laboratorium kesehatan, terdapat prinsip Good Laboratory Practice (GLP) yang harus diterapkan. Apa manfaat utama dari penerapan GLP?
A. Mengurangi biaya operasional laboratorium dengan mengurangi pemakaian reagen
B. Menjamin bahwa semua prosedur laboratorium dilakukan dengan standar yang tinggi untuk memperoleh hasil yang akurat
C. Mempercepat waktu pelayanan dengan mengabaikan prosedur administratif yang tidak penting
D. Menghindari keharusan mengikuti regulasi keselamatan kerja yang ketat
E. Memungkinkan tenaga laboratorium bekerja lebih fleksibel tanpa mengikuti prosedur baku
Jawaban: B. Menjamin bahwa semua prosedur laboratorium dilakukan dengan standar yang tinggi untuk memperoleh hasil yang akurat
Pembahasan: GLP bertujuan untuk memastikan bahwa semua aspek dalam proses laboratorium dilakukan dengan standar yang benar guna menjaga akurasi, keselamatan, dan kualitas hasil pemeriksaan.
14. Dalam pengambilan sampel urin untuk pemeriksaan mikrobiologi, metode midstream clean catch sering digunakan. Mengapa metode ini direkomendasikan?
A. Untuk memastikan sampel urin tidak terkontaminasi oleh flora normal dari saluran kemih bagian luar
B. Agar volume urin yang diperoleh lebih banyak untuk berbagai jenis pemeriksaan
C. Untuk memudahkan pasien dalam mengumpulkan sampel tanpa bantuan tenaga medis
D. Agar pasien dapat menyimpan sampel lebih lama sebelum dibawa ke laboratorium
E. Untuk mendapatkan sampel yang mengandung endapan lebih banyak guna analisis mikroskopis
Jawaban: A. Untuk memastikan sampel urin tidak terkontaminasi oleh flora normal dari saluran kemih bagian luar
Pembahasan: Metode midstream clean catch dilakukan dengan cara membuang aliran urin pertama dan mengambil sampel dari aliran tengah untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi bakteri dari uretra.
15. Retikulosit adalah salah satu parameter yang diperiksa dalam analisis darah. Apa fungsi utama pemeriksaan jumlah retikulosit dalam darah?
A. Menilai aktivitas sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah baru
B. Mengidentifikasi jenis leukosit yang terlibat dalam proses infeksi
C. Menentukan kadar hemoglobin yang terkandung dalam plasma darah
D. Mengukur kadar zat besi yang tersimpan dalam sel darah merah
E. Menganalisis jumlah trombosit yang berperan dalam proses pembekuan darah
Jawaban: A. Menilai aktivitas sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah baru
Pembahasan: Retikulosit merupakan sel darah merah muda yang menunjukkan aktivitas regenerasi sumsum tulang, berguna untuk menilai respons tubuh terhadap anemia atau gangguan produksi darah.
16. Menurut Permenkes No. 411 Tahun 2010, laboratorium kesehatan wajib memenuhi standar tertentu untuk menjaga kualitas pelayanan. Apa yang menjadi salah satu kewajiban utama laboratorium kesehatan dalam regulasi ini?
A. Memberikan pelayanan laboratorium tanpa perlu izin operasional
B. Melakukan uji laboratorium hanya pada pasien yang memiliki rujukan dari dokter spesialis
C. Menyediakan layanan pemeriksaan yang sesuai dengan standar mutu dan keselamatan pasien
D. Menetapkan sendiri metode pemeriksaan tanpa perlu mengikuti standar nasional
E. Menerima semua jenis spesimen tanpa memperhatikan prosedur pengolahan sampel
Jawaban: C. Menyediakan layanan pemeriksaan yang sesuai dengan standar mutu dan keselamatan pasien
Pembahasan: Laboratorium kesehatan harus mematuhi standar mutu pelayanan dan keselamatan pasien sesuai regulasi yang berlaku agar hasil pemeriksaan dapat dipercaya dan digunakan dalam diagnosis medis.
17. Dalam pemeriksaan fungsi hati, enzim SGOT dan SGPT sering dianalisis untuk menilai kondisi organ tersebut. Apa yang dapat disimpulkan jika kadar SGOT dan SGPT pasien meningkat secara signifikan?
A. Pasien mengalami gangguan fungsi ginjal yang menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit
B. Adanya gangguan pada fungsi hati, seperti hepatitis atau kerusakan sel hati
C. Pasien mengalami infeksi bakteri yang mempengaruhi sistem pencernaan
D. Terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat resistensi insulin
E. Pasien mengalami defisiensi zat besi yang menyebabkan anemia mikrositik
Jawaban: B. Adanya gangguan pada fungsi hati, seperti hepatitis atau kerusakan sel hati
Pembahasan: SGOT dan SGPT adalah enzim yang terdapat dalam sel hati. Jika kadarnya meningkat dalam darah, itu menunjukkan adanya kerusakan atau peradangan pada hati seperti hepatitis atau sirosis.
18. Pewarnaan Gram adalah salah satu teknik dasar dalam mikrobiologi klinis yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis bakteri berdasarkan struktur dinding selnya. Apa perbedaan utama antara bakteri Gram-positif dan Gram-negatif setelah dilakukan pewarnaan?
A. Bakteri Gram-positif berwarna merah muda, sedangkan Gram-negatif berwarna ungu
B. Gram-positif memiliki dinding sel yang lebih tipis dibandingkan Gram-negatif
C. Bakteri Gram-positif berwarna ungu karena memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal
D. Gram-negatif lebih tahan terhadap antibiotik dibandingkan dengan Gram-positif
E. Gram-negatif berwarna ungu karena mengandung lipid yang lebih sedikit dibanding Gram-positif
Jawaban: C. Bakteri Gram-positif berwarna ungu karena memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal
Pembahasan: Pewarnaan Gram membedakan bakteri berdasarkan struktur dinding selnya. Gram-positif memiliki lapisan peptidoglikan tebal yang menyerap pewarna kristal violet, sehingga tampak ungu, sedangkan Gram-negatif tampak merah muda setelah dicuci dengan alkohol dan diwarnai dengan safranin.
19. Uji ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) sering digunakan untuk mendeteksi antibodi atau antigen dalam diagnosis penyakit. Apa keunggulan utama metode ELISA dibandingkan metode serologi lainnya?
A. Hanya dapat mendeteksi antibodi dalam jumlah besar
B. Tidak memerlukan sampel darah pasien untuk analisis
C. Dapat memberikan hasil yang lebih spesifik dan sensitif terhadap antigen atau antibodi tertentu
D. Lebih cepat daripada Rapid Diagnostic Test (RDT) dalam mendiagnosis penyakit
E. Dapat digunakan tanpa memerlukan reagen tambahan untuk membaca hasilnya
Jawaban: C. Dapat memberikan hasil yang lebih spesifik dan sensitif terhadap antigen atau antibodi tertentu
Pembahasan: ELISA memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam mendeteksi antibodi atau antigen, sehingga banyak digunakan dalam diagnosis penyakit menular seperti HIV dan hepatitis.
20. Implementasi Elektronik Rekam Medis (ERM) di rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan. Apa salah satu keuntungan utama dari penerapan ERM dalam fasilitas kesehatan?
A. Mengurangi kebutuhan tenaga medis dalam proses pelayanan kesehatan
B. Mempercepat proses pencatatan dan akses data pasien dengan lebih aman dan efisien
C. Menggantikan seluruh sistem pencatatan manual tanpa perlu backup data
D. Mengurangi biaya operasional rumah sakit dengan menghilangkan sistem IT lainnya
E. Memungkinkan semua data pasien dapat diakses oleh siapa saja tanpa batasan
Jawaban: B. Mempercepat proses pencatatan dan akses data pasien dengan lebih aman dan efisien
Pembahasan: ERM mempermudah akses data medis pasien, meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, serta menjaga keamanan dan privasi data pasien melalui sistem digital yang terintegrasi.
Persiapkan SKB TKB Pranata Laboratorium 2025! Coba Simulasi di CASN.or.id & Akses 100 Soal + Pembahasan!
Siapkan diri menghadapi SKB TKB Pranata Laboratorium 2025 dengan berlatih 100+ soal di simulasi.casn.or.id. Dapatkan soal terbaru dengan pembahasan lengkap untuk meningkatkan kesiapan Anda. Klik banner di atas atau daftar sekarang dan mulai latihan.